Minggu, 03 Juli 2016

Filled Under: ,

Arti Keluarga dan Keluarga Berencana

12.46

Tanggal 29 juni kemarin saya sempat ngetweet tentang arti keluarga bagi saya sendiri. Keluarga itu – begini - ketika kita bisa berkumpul di ruang keluarga; kita bercanda, bergurau sambil ngemil makanan, udah gitu saja. Sesederhana itu. Yang terpenting kita bisa merasakan kehangatan ditengah-tengah mereka, kita bisa merasakan dimiliki dan memiliki, Karena keluargalah yang ada disaat kita butuh, mensupport ketika semua orang mencibir kekurangan kita, merekalah yang menerima kita apa adanya.

Saya ngetweet tersebut karena saya juga baru tahu ternyata ada hari keluarga nasional yang biasa disingkat Harganas (hari keluarga nasional) diperingati setiap tahunnya. Pernah dengar sih Harganas tapi gak ngeh saja, dan baru bisa ‘sadar’ betapa pentingnya arti keluarga ketika PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) mengajak saya dan beberapa teman blogger untuk menghadiri salah satu rangkaian Perayaan Nasional Pekan Keluarga Nusantara yang diadakan di Wisma PKBI Jakarta Selatan, sabtu 25 juni kemarin.

Acara Pekan keluarga ini diadakan dari tanggal 22 – 29 Juni. Selama sepekan itu ada kegiatan layanan kesehatan untuk keluarga seperti test HIV, Konsultasi KB, talk show, pemutaran film women & impact, diskusi film, dan bazar murah.

Kebetulan hari sabtu tersebut jadwalnya talkshow, disksui film women & impact dan buka bersama. Pengunjung yang datang kebanyakan adalah ibu-ibu dan anak, laki-laki jarang sekali, harusnya mereka datang agar tahu betapa hebatnya makhluk mulia itu yakni perempuan.

Nova Eliza (tengah) sedang bercerita tentang yayasannya. | photo pribadi

Perjuangan perempuan-perempuan hebat tersebut terekam dalam film women & impact. Saya sedikit mengutip beberapa cerita dari mereka dalam acara talk show setelah pemutaran film tersebut, salah satunya artis lawas Nova Eliza, ia mendirikan yayasan Suara Hati, melalui yayasannya tersebut kini ia berperan aktif dalam memberdayakan, membantu, merangkul, dan melindungi perempuan Indonesia khususnya korban kekerasan.

Kini dia dan yayasannya sedang membangun rumah singgah bagi para korban kekerasan rumah tangga, untuk membangun rumah singgah dan modal korban kekerasan tidaklah sedikit, oleh karenanya dia sedang merancang konser charity untuk mendanai rumah singgah tersebut.
PKBI Selaku penyelenggara peringatan hari keluarga tidak hanya ingin mengingatkan betapa pentingnya arti keluarga, tapi PBKI juga mendesak komitmen dan peran aktif pemerintah selaku pengambil kebijakan terkait keluarga berancana di Indonesia.

Pengunjung dan Tamu undangan | photo pribadi


London Summit on Family Planning 2020 (FP2020)

Pemerintah Indonesia telah mendatangani komitmen FP2020, dimana FP2020 memperjuangkan semua perempuan mendapatkan akses kontrasepsi di tahun 2020 dan memastikan setiap individu mendapatkan layanan kesehatan reproduksi secara gratis di tahun 2030.

Untuk memonitoring FP2020 di Indonesia dibentuklah Joining Voice yakni gerakan masyarakat sipil untuk memastikan komitmen ini berjalan dengan baik. Oleh karenanya PKBI turut serta dalam mengambil peran penting ini dalam memonitoring pelaksanaan komitmen ini.

PKBI terus berupaya agar masyarakat sipil untuk bersama-sama mendesak pemerintah melakukan 4 hal penting dalam rangka implementasi FP2020:

1. Anggaran Keluarga Berencana tergolong masih kecil. Pemerintah Indonesia telah berjanji akan menaikkan anggaran khusus keluarga berencana sebesar 3.5 Triliun pada FP2020.
2. Membentuk mekanisme dan melibatkan generasi muda dalam mengambil keputusan di pemerintahan terutama program-program yang menyasar generasi muda.
3. Mengamandemen UU Kependudukan No. 52 tahun 2009 yang mendiskriminasi pelayanan keluarga berencana berdasarkan status perkawinan. Pemerintah perlu membuat regulasi khusus untuk pelayanan gizi, kesehatan ibu dan anak, serta keluarga berencana yang komprehensif tanpa diskriminasi.
4.  Pemerintah dan DPR segera mengesahkan RUU kebidanan tentang pelayanan KB, sehubungan dengan 76.7% pelayanan KB diberikan oleh bidan.

Ini artinya adalah pesan yang disampaikan di hari keluarga tgl 29 juni nanti tidak hanya semata tentang KB, Keluarga Berencana hanya 2 anak, melainkan jauh lebih dari itu, yakni tentang penjegahan kekerasan perempuan, pelayanan gizi kesehatan ibu dan anak, membantu dan merangkul para korban kekerasan rumah tangga dan semua hal yang berhubungan dengan kesejahteraan suatu rumah tangga.




Selain acara talk show dan pemutaran film women & impact, PKBI juga mengajak para pengunjung dan tamu undangan untuk berbuka bersama. Waini yang ditunggu. Dan sebagai hiburan ditampilkan juga institute music jalanan yakni Kin and Friends, serta membagi-bagikan doorprize.

0 komentar:

Posting Komentar