Minggu, 30 November 2014

Filled Under:

Pahitnya Kopi Nan Yang

12.23

Nan Yang C (cold)

Jika sebelumnya saya pernah nyobain kopi joss khas jogja, maka malam sabtu kemarin saya berkesempatan untuk nyobain kopi khas Malaysia, kopi Nan Yang.

Entah nan-yang sendiri diambil dari nama apa, yang pasti kopi jenis ini sering di minum oleh orang Malaysia, dan salah satu coffee shop yang menjualnya adalah Old Town:  white coffee yang sudah memiliki lebih dari 200 kedai kopi di Malaysia.

Di Indonesia sendiri kedai kopi yang ber-tagline 'take your time' itu baru ada belasan saja, salah satunya di Living Word Alam Sutera, tepatnya di samping kiri lobby mall.

Saya masuk ke kedainya dan memilih tempat duduk dekat dengan dapur kopi, suasana langsung terasa nyaman, artistic, dan sangat olden, mungkin ini salah satu alasan kenapa dinamakan Old Town. Saat waiters menawarkan menu makanan dan minuman mata saya tidak langsung tertuju ke salah satu kopi andalannya seperti White Coffee misalnya tapi justru jatuh ke nama-nama kopi yang tidak ada embel-embel white coffe, yakni Nan Yang- C. 

"Nan Yang C (cold) nya satu, mbak", pesanku ke mba waitersnya.
"Oke. Tapi kopinya pahit bingit lho, mas?", jawab mbanya pakek 'tapi'.

Tak lama kemudian kopinya sudah datang, dan siap untuk disruput. Jika biasanya kopi yang panas mudah dikenali aroma kopinya lewat kebul-nya, nan yang (cold) justru tidak ada kebul nya sama sekali, ya secara ini adalah semacam es kopi. Hehe.

Untuk mencium aroma kopi - hidung dan otak harus disetting lebih sensitive, saya mengaduknya hingga kopi yang berwarna hitam pekat tercampur semua. Dan, hemmm… aromanya hampir sama dengan biji kopi nan yang (…kemudian hening).  Ketika lidah saya mulai dialiri se-sruputan kopi, pahitnya baru terasa, sangat pahit, dan lembut. Ada rasa pahit yang sangat kontras dibanding rasa kopi sasetan. Bagi lidah yang belum pernah dibelai nan yang sekilas terasa mirip seperti kopi toraja, tapi jika dirasakan lebih dalam dan lebih dalam lagi, klik, akan terasa bedanya.

Di dunia ini di ciptakan untuk saling berpasang-pasangan, begitupun kopi nan yang dengan kaya and butter toast. Roti panggang coklat ini semakin menenggelamkan rasa. Tekstur roti yang terlihat lembut sebelum dimakan justru  terasa kriuk saat digigit, crispy!, sedangkan isinya lembut dan manisnya pas.
Butter Toast

Walaupun pahit, nan yang tidak mempunyai efek yang bikin jantung deg-degan, tapi akan lain halnya jika minum nan yang nya disamping gebetan (halah). Karena memang Old Town sudah terkenal dengan white coffee nya, jadi walaupun nan yang pahit tetap tidak bikin jantung deg-degan.

Hal ini di jelaskan oleh Marketing Manager Old Town Indonesia, Agusnur Lesa, “Selain, dicampur dengan caramel dan lain sebagainya, white coffee di old town kami punya “rahasia olahan dapur” tersendiri, yakni ketika biji kopi kami masuk dalam tahap roasting. olahannya seperti apa? itu rahasia dong. sehingga white coffee kami aman untuk lambung, tidak bikin deg-degan tapi tidak mengurangi rasa aromatic dan cita rasa kopinya tetap terjaga”.

Untuk menjaga cita rasa kopi nan yang, old town mengimpor langsung biji kopinya dari Negara asalnya, Malaysia.

Selain kopi nan yang masih banyak sekali varian white coffee di Old Town. Ada, white coffee gao, white coffee mocha, white coffee milk tea, white coffee hazelnut. Sedangkan bagi yang tidak suka kopi disana ada pilihan lain, seperti Teh tarik dan xi mut



Harga:
Nan Yang C : Rp. 27
Nan Yang O : Rp. 26
Butter Toast : Rp. 16

Lokasi: Old Town Living Word Alam Sutera
Buka: 10:00 s/d 22:00 WIB

7 komentar:

  1. Harganya cukup terjangkau, ya.
    kirain sampe $10 gitu harganya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kopi dibawah 30, kalau makanan berat dan ringan gak sampai 50. mentok 49. tapi kapan saja harga bisa berubah (*). hehehe
      thx, udah mampir mel! :v

      Hapus
  2. wah mantap banget.. pasti nikmat banget sambil ngrokok dan nulis konten blog.

    BalasHapus