Nan Yang C (cold) |
Jika sebelumnya saya pernah nyobain kopi joss khas jogja,
maka malam sabtu kemarin saya berkesempatan untuk nyobain kopi khas Malaysia,
kopi Nan Yang.
Entah nan-yang
sendiri diambil dari nama apa, yang pasti kopi jenis ini sering di minum oleh
orang Malaysia, dan salah satu coffee
shop yang menjualnya adalah Old Town:
white coffee yang sudah memiliki lebih dari 200 kedai kopi di Malaysia.
Di Indonesia sendiri kedai kopi yang ber-tagline 'take your time' itu baru ada belasan saja, salah satunya di
Living Word Alam Sutera, tepatnya di samping kiri lobby mall.
Saya masuk ke kedainya dan memilih tempat duduk dekat dengan dapur
kopi, suasana langsung terasa nyaman, artistic, dan sangat olden, mungkin ini salah satu alasan kenapa dinamakan Old Town. Saat
waiters menawarkan menu makanan dan
minuman mata saya tidak langsung tertuju ke salah satu kopi andalannya seperti White Coffee misalnya tapi justru jatuh ke nama-nama kopi
yang tidak ada embel-embel white
coffe, yakni Nan Yang- C.
"Nan Yang C (cold) nya satu, mbak", pesanku ke mba waitersnya.
"Oke. Tapi kopinya pahit bingit lho, mas?", jawab mbanya pakek 'tapi'.
Tak lama kemudian kopinya sudah datang, dan siap untuk disruput. Jika biasanya kopi yang panas mudah
dikenali aroma kopinya lewat kebul-nya,
nan yang (cold) justru tidak ada kebul nya sama sekali, ya secara ini adalah semacam
es kopi. Hehe.
Untuk mencium aroma kopi - hidung dan otak harus disetting
lebih sensitive, saya mengaduknya hingga kopi yang berwarna hitam pekat
tercampur semua. Dan, hemmm… aromanya hampir sama dengan biji kopi nan yang (…kemudian hening). Ketika lidah saya mulai dialiri se-sruputan kopi, pahitnya baru terasa,
sangat pahit, dan lembut. Ada rasa pahit yang sangat kontras dibanding rasa
kopi sasetan. Bagi lidah yang belum pernah dibelai nan yang sekilas terasa mirip seperti kopi toraja, tapi jika
dirasakan lebih dalam dan lebih dalam lagi, klik,
akan terasa bedanya.
Di dunia ini di ciptakan untuk saling berpasang-pasangan,
begitupun kopi nan yang dengan kaya and butter toast. Roti panggang
coklat ini semakin menenggelamkan rasa. Tekstur roti yang terlihat lembut
sebelum dimakan justru terasa kriuk saat digigit, crispy!, sedangkan isinya lembut dan manisnya pas.
Butter Toast |
Walaupun pahit, nan
yang tidak mempunyai efek yang bikin jantung deg-degan, tapi akan lain halnya jika minum nan yang nya disamping gebetan (halah). Karena memang Old Town
sudah terkenal dengan white coffee
nya, jadi walaupun nan yang pahit tetap
tidak bikin jantung deg-degan.
Hal ini di jelaskan
oleh Marketing Manager Old Town Indonesia, Agusnur Lesa, “Selain, dicampur
dengan caramel dan lain sebagainya, white
coffee di old town kami punya “rahasia olahan dapur” tersendiri, yakni ketika
biji kopi kami masuk dalam tahap roasting. olahannya seperti apa? itu rahasia dong. sehingga white coffee kami aman
untuk lambung, tidak bikin deg-degan tapi tidak mengurangi rasa aromatic dan
cita rasa kopinya tetap terjaga”.
Untuk menjaga cita rasa kopi nan yang, old town mengimpor langsung biji kopinya dari Negara
asalnya, Malaysia.
Selain kopi nan yang masih banyak sekali varian white coffee di Old Town. Ada, white coffee gao, white coffee mocha, white coffee milk tea, white coffee hazelnut. Sedangkan bagi yang tidak suka kopi disana ada pilihan lain, seperti Teh tarik dan xi mut
Harga:
Nan Yang C : Rp. 27
Nan Yang O : Rp. 26
Butter Toast : Rp. 16
Lokasi: Old Town Living Word Alam Sutera
Buka: 10:00 s/d 22:00 WIB
Kaya toastnyaaaa enaaakkk
BalasHapusBanget! sayang cuma dikit :/
Hapusmakanya nanti pesen lagi bro ojo isin :p
HapusHarganya cukup terjangkau, ya.
BalasHapuskirain sampe $10 gitu harganya :D
kopi dibawah 30, kalau makanan berat dan ringan gak sampai 50. mentok 49. tapi kapan saja harga bisa berubah (*). hehehe
Hapusthx, udah mampir mel! :v
wah mantap banget.. pasti nikmat banget sambil ngrokok dan nulis konten blog.
BalasHapusbetul! ide-ide langsung bermunculan hahaha
Hapus