Rabu, 13 November 2013

Makanan apa itu bijaksana?

00.57



Bijaksana.

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata – bijaksana – atau ada keinginan mempunyai keahlian bijaksana? Tunggu. Keahlian? Bijaksana itu apakah sebuah bidang ilmu kok saya bilang keahlian. Atau bijaksana itu sebuah sifat? Sepertinya bukan. Mungkin bijaksana itu sebuah mantan? Ini apalagi.

Kembali lagi. Apa yang kalian pikirkan tentang bijaksana? bisa adil memberi permen kepada kedua adik kitakah, berani berbohong demi kebaikankah, diam karena berfikir akan terjadi yang tidak diinginkankah, atau mungkin bijaksana itu seperti SBY? Maaf ini bukan pencitraan.

Saya sendiri tak paham betul apa  itu bijaksana. Disebut sifat bagi saya bukan, karena tidak mungkin bayi lahir (mak brojol- bahasa populernya) langsung bisa bijaksana. Disebut bidang ilmu tapi sampai saya kuliah disemester akhir ini tak ada bidang ilmu kebijaksanaan. Apalagi kalau disebut mantan, gak nyambung.

Mungkin lebih mudahnya lagi kalau kita melihat bijaksana itu dari keputusan-keputusan yang diambil oleh para tokoh-tokoh dunia, biasanya para pemimpin. Benar? Oke. Susilo Bambang Yudhoyono?(lagi), Beliau juga pemimpin lho. Atau Joko Widodo? Ah sudahlah, jangan berbicara pemimpin kita.

Kembali lagi. Bijaksana itu adalah ? Not Found. Barusan saya cari di Wikipedia belum ada. Karena tidak ada rujukan maka saya mau asal menulis tentang bijaksana.

Bagi saya bijaksana itu makan ati. Sering berbenturan dengan sebuah keinginan pribadi. Demi. Lebih tepatnya itu. Demi orang lain, demi orang banyak, saya mengalah dengan keinginan pribadi maka saya putuskan demi kalian. Begitu? Makan ati? Ya mungkin kalau makan ati-nya jika sebuah keputusan bijaksananya itu berbicara tentang keputusan untuk merelakan. Uhuk.

Keputusan. Kurang lebih bijaksana itu satu kandung dengan sebuah keputusan ya? karena bijaksana itu dampak yang dirasakan oleh orang lain dari sebuah keputusan. Kalau bijaksana itu ingin kita rasakan sendiri bagaimana? Ya seperti dua kata diatas tadi - makan ati - karena membuat sebuah keputusan untuk merelakan. Hakhakhak. Tapi itu hanya contoh kecil saja, yang menurut kalian sendiri bisa salah bisa benar.

Selain merasakan bijaksana, naluri umur kita tidak bohong, semakin tambah umur terkadang kita bertanya, apakah saya sudah melakukan keputusan yang bijaksana? Jangan bertanya kejelasan jawaban karena kebijaksanaan hanya bisa dirasakan oleh selain diri kita yang melakukannya. Bijaksana itu pada dasarnya adalah demi sebuah tujuan. Lebih tepatnya sebuah tujuan kebaikan, dimana kebaikan itu susah dirasakan karena sebuah keputusan bijaksana itu bisa sakit kita rasakan dan disisilain bisa senang  mereka rasakan atau sebaliknya, tidak ada titik temu kebaikan bisa dirasakan. Gimana, mbulet ya? gak mbulet kok Cuma chaos aja.

Intinya begini deh,nanti ndak kedawan tulisan nan mboseninnya.jadi,  Bijaksana itu bukan sifat dasar manusia, bijaksana adalah sebuah pembelajaran hidup pribadi dari kehidupan bersosial, dimana pembelajaran itu secara pribadi adalah sebuah pengendalian diri dalam mengolah berbagai informasi kemudian dituangkan dalam sebuah keputusan yang baik.

Sebenarnya saya ingin bercerita banyak tentang bijaksana apalagi jika dikaitkan dengan sebuah kedewasaan. Mungkin ada yang mau berbagi ilmu tentang bijaksana? atau malah ada yang bertanya makanan apa itu bijaksana?

-         -- Tulisan ini terinspirasi kekaguman saya terhadap tokoh raja dalam sebuah film terpopuler tahun 2011.
g


gambar dari sini

1 komentar: