Senin, 17 Maret 2014

Filled Under:

1x13 Jam Dicekoki Suplemen Entrepreneur

11.43

Suasana di Balairung Univ. Indonesia - image by @iyp_ui

Sejak beberapa tahun terakhir trenyata entrepreneurs indonesia sudah mulai berkembang pesat. Kenapa saya bilang pesat? Karena dari jumlah peminat menjadi entrepeneur tahun 2013 dan awal semester ini sangatlah banyak, walaupun tak ada data pasti saya sering melihat antusias kawula muda tinggi saat menghadiri festival-festival entrepreneur baru-baru ini apalagi festival tersebut gratis.

Tahun 2013 kemarin data sementara pengusaha di indonesia sekitar 1.25% dari jumlah penduduk di Indonesia (sindonews.com, 2013) tapi ada juga yang bilang sekitar 1.56%. padahal idealnya sebuah negara berkembang adalah memiliki pengusaha minimal 2% dari jumlah penduduknya jika ingin negara itu segera naik ke tangga sebagai negara maju. Itu artinya Indonesia masih? Benar pikiran anda..

Minat dan antusias kawula muda tahun kemarin dan diawal tahun ini patut diapresiasi dan diperhitungkan, terlebih kepada mereka para pemangku kebijakan ekonomi dan investor.

Kamis, 13 maret 2013 saya dan teman sekampus (maksudnya satu orang bukan orang sekampus) sengaja ikut acara Indonesia Youth Preneur (IYT) yang  diselenggarakan di Balairung, Universitas Indonesia. Acara yang digawangi oleh CEDS UI bekerja sama dengan LP3I, Kemenko, Kemenpora dan TVRI itu mampu menyedot kurang lebih 1.500 mahasiswa dari berbagai universitas, mereka datang sengaja ingin mengasah kesadaran untuk berwirausaha.

Selain ada 8 pembicara yang berprofesi sebagai entrepreneur muda yang dibagi menjadi 3 sesi, ada juga pembukaan kelas mentee yakni semacam kelas yang dibuka untuk para mahasiswa yang berminat ingin menjadi pengusaha sesuai bidang yang diinginkan dimana akan di mentoring oleh 50 mentor terpilih.

Acara yang luar biasa ini mampu membuat sebagian besar mahasiswa sadar akan semangat berwirausaha, karena dengan hanya berwirausaha hidup akan jauh lebih sejahtera dan mensejahterakan (orang lain).

Ada beberapa simpulan petikan kata-kata motivasi dari M Hasan salah satu entrepreneur yang memiliki 11 perusahaan (kalau gak salah denger) yakni kurang lebih begini, “dua hal yang harus ditanam sebelum memulai usaha. Rugi itu PASTI. Maka jangan takut. Ubah mindset, ketika terus berfikir mudah maka akan dipermudah tapi kalau kita terus berfikir susah maka akan dipersusah(persulit) pula. Your mindset is your success.

Setelah seharian kenyang makan motivasi berwirausaha, sore sekitar pukul 5 saya dan teman melanjutkan perjalanan menuju ke Kuningan, tepatnya lt. 2 Kuningan City. Disana kami akan menghadiri sebuah kelas entrepreneur juga (mabok entrepreneur dah) yang diselenggarakan oleh @AkberJKT bekerja sama dengan  @entrepreneurfes


Tema yang diusung malam ini adalah “Product Innovation 101 for Entrepreneur” dan pembicara yang akan mengisi adalah mbak @paulinapungky  seorang wanita super yang sudah 10 tahun berpengalaman di dunia manajemen brand dan business lokal maupun multinasional, beliau juga memiliki dua brand retail yakni Brillbeans dan Bekal Dari Ibu. Dan masih banyak lagi pengalaman beliau saat masih bekerja di perusahaan-perusahaan ternama, seperti Oral-B, Maybelline New York, L’Real, etc.

I’m so happy. Seharian dari pagi sampai sore saya dicekoki motivasi-motivasi berwirausaha di Balairung UI, malamnya saya diberi suplemen tentang bagaimana berinovasi dalam produksi produk. Apalagi di AkberJKT nya kita juga diberi sajian perut yakni Nasi goreng cap enak. (((cap enak)))

Kelas AkberJKT sangat asik dan interaktif karena pesertanya terbatas, jadi untuk bertanya langsung tak perlu sungkan-sungkan seperti halnya di seminar yang pesertanya banyak, apalagi dikelas ini model sharing ilmunya tak seperti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar – jaman sekolah) .

Memang, diawal-awal peserta AkberJKT malu-malu pinguin yang justru membuat mbak paulin juga ikut malu dan grogi, terlihat dari cara beliau kelipet-lipet kosa katanya. Tapi mbak paulin gak kalah cerdik, dipecahkannya kekakuan diruangan dengan membuat game yang berdurasi 7 menit yang dibagi menjadi 4-2-1 (kurang 4 lagi jadi kesebelasan nih. hoho). Yakni peserta dibuat kelompok  maksimal 2 orang dimana satu sebagai penjual dan yang satu lagi sebagai pembeli. 4 menit untuk membuat ide produk yg akan dijual, 2 menit untuk membuat konsep marketing dan 1 menit untuk memasarkan nya ke si penjual.

Alhasil. Dari sekian banyak kelompok cuma satu yang berhasil menjualnya, yang lain gagal. Mungkin karena yang berhasil itu adalah kelompok yang didalamnya ada cowok dan cewek jadi mirip kayak cinlok jadi berhasil menjual produknya, karena yang dibeli bukan produknya tapi perhatian pada pandangan pertama #halah (selalu ada alasan untuk mengalah).

Yang bisa dipetik dari game ini adalah. Sebagus apapun produk yang ditawarkan maka hanya akan menjadi tidak berguna jika produknya tidak memiliki fungsi “problem solving”.

Coba perhatikan cara menawarkan barang berikut;

*disuatu perkumpulan bapak-bapak ganteng…

A: “Bapak-bapak, saya punya produk bagus, produk ini bisa buat bapak jadi lebih perkasa, produk ini juga  bisa memperpanjang dan memperpendek, produk ini mempunyai fitur bla bla bla”

B: “Bapak-bapak, biasanya apa yang membuat bapak-bapak tidak bangun ditengah malam? Oh karena itu. Saya punya produk yang bisa mengatasi “itu” tadi, jangan kawatir, tanpa disuruh bangun, bapak-bapak bisa bangun sendiri”

Jika pertanyaan A dijawab, "saya sudah perkasa kok" maka produk kita? Selesai.

Berbeda dengan cara pertanyaan B, si B menanyakan dulu apa problem yang dialami, ketika menemukan problemnya barulah cara marketing ‘problem solving’ dikeluarkan. Konsumen jelas akan tertarik karena berharap problemnya bisa teratasi dengan produk yang ditawarkan.

See? Contoh diatas bisa diaplikasikan dg cara lain. Yakni sebelum sebuah produk itu terproduksi maka diperlukan suatu research why why why terlebih dahulu. Cara nya? Otak kita harus inovatif.

Inovatif? Yes. Inovasi adalah cara bagaimana membuat yang sudah ada menjadi ada tapi berbeda. Bagaimana membuat otak kita jadi lebih inovatif? Banyak. Sercing aja di google (ra takon tom). Tapi mbak paulin memberi beberapa tips, salah satunya dengan menggabungkan dua kata benda (yang dilihat secara tidak sengaja) menjadi sebuah paragraf bernarasi.

Misal. Saya tiba-tiba melihat;

-> Si munawaroh sedang duduk ditaman
-> Sebuah gunting rumput ada disebelahnya.

Saya akan buat sebuah paragraf bernarasi sederhana, begini, "siang itu munawaroh habis diputus pacarnya sebut saja bang rojali, tanpa rasa memelas si munawaroh ditinggal sendirian di sebuah taman, karena galau munawaroh mencoba menghibur diri dengan cara meminjam gunting rumput lalu memotong rumput taman sedari meneteskan air mata".

Kurang lebih seperti itu biar otak kita inovatif dan kreatif.

Selain itu mbak paulin banyak memberikan tips-tipsnya dalam berinovasi produk. Banyak terori dan tahap-tahapannya. Yakni  The Genius Lab, The Ideas Toolkit, The Design Toolkit, The Impact Toolkit, 4 Innovation Blocks.

Saya sedikit akan menjelaskan tentang The Ideas Toolkit. Lihat gambar bulat dibawa ini. Di didalam lingkaran inti tertulis 2015 kemudian lebih luas lagi ada 2020 dan paling luar lingkaran ada 2025. Apa yang harus dilakukan dengan peta seperti itu?

Benar. Inovasi sebuah produk yang akan kita produksi harus sudah TERPIKIRKAN dan TERKONSEP jauh sampai 2025 (misal). Crazy ? harus. Sebutkan saja apa ide-ide gila produk yang bakal terjadi ditahun 2025.

Misalkan begini. Kira-kira celana dalam pria tahun 2025 seperti apa ya?

(wait. Kenapa gak 2020 dulu? Jawab; kalau 2020 dulu ide inovasinya tidak maksimal dan kurang crazy. Kenapa harus celana dalam pria? Jawab; Karena celana dalam pria sulit berkembang modelnya, ini peluang, berbeda dengan celana dalam wanita yang variatif, inovatif dan menggemaskan.)

Celana dalam pria 2025: terbuat dari kulit harimau yang masih berbulu misalkan, atau terbuat dari besi baja khusus buat pemain bola biar aman kalo nanti kena tendangan kaki lawan.

Kurang lebih seperti itu, dibagian competitor juga diisi demikian, siapakah kompetitor produk celana dalam ditahun 2025, dan seterusnya.. dan seterusnya..

Diakhir sharing ilmu, mbak paulin memberikan satu tips agar kita selalu berfikir inovatif dan kreatif, yakni Stay Crazy…

Materi Product Inovation dari mbak @paulinapunky bisa cek dimari



0 komentar:

Posting Komentar