Kamis, 22 Oktober 2015

Filled Under:

Ayam Bakar Di Pamulang ini Wajib Dicobain

20.48

Beberapa waktu yang lalu saya berkenalan dengan mahasiswi tingkat akhir, panggil saja dia el. Tidak saya sangka el suka sekali eksplore makanan-makanan, khususnya di daerah tangerang selatan. Walaupun ia suka makan tapi tidak ada jaminan el berbadan gemuk, justru sebaliknya. Karena saya dan el sama-sama suka nguliner alhasil kita berpartner untuk urusan perut ini. Yumi! Tapi satu hal yang saya kurang suka sama el, dia tahu spot-spot mana yang ada makanan enak, tapi ketika saya tanya harga perporsinya kata el, “saya lupa.”, sungguh jawaban yang tidak informatif. Oke. urusan kuliner – rasa – adalah nomor satu, harga memang urusan kesekian tapi kalau kita ndak tahu harganya dan posisi lidah sudah kemecer ingin mencicipi tapi isi kantong tak mencukupi, masak iya putar balik ke rumah dan urungkan niat makan? Perut kan tak pernah bohong, kapten.

Cukup mukodimahnya.

Warga tangerang selatan khususnya pamulang pasti sudah banyak yang tahu, dimana spot ayam bakar enak. Bener. Salah satunya dia ada di jalan lele. Kalau dari Pamulang Squere maju ke arah bunderan Univ. Pamulang, jika sudah sampai di deretan ruko-ruko Griya Jakarta masuk ke komplek Griya Jakarta (Jl. Menteng Raya) sampai di pintu keluar belok kiri, ikuti jalan (Jl. Lele), nanti tidak jauh lagi ada Tenda merah Ayam Bakar (namanya lupa - akan diupdate lagi) di sebelah kanan jalan.

Dokpri - abaikan jam tangan, partnerku sengaja lagi pamer dia.

Kata partnerku el, ayam bakar ini dulunya ayam bakar biasa dan penjualnya sedikit. Tapi sekarang, jangan ditanya, karyawannya banyak, berseragam pula.

Saya dan el datang sehabis shalat maghrib di kampus, kira-kira pukul 18:30. Benar saja, kepulan asap hasil dari pembakaran ayam melesat sampai ke pangkal hidung. Dan instingku mengatakan, ayam bakar ini pasti enak.

Seperti spot tenda makan di pinggir jalan, tempat ayam bakar ini terbuka disisi-sisinya, lampu neon putih berjejer menerangi bagi siapa saja yang ingin makan di tempat, dan meja-meja lipat tertata rapi, khas makanan malam pinggir jalan. Karena spot ayam bakar ini bukan stay alone jadi hanya dibuka dari sore sampai habis.

El sudah tidak sabar makan, katanya dia lapar sekali, sayangnya perut saya masih kenyang, dan hanya el saja yang memesan ayam bakar.

FYI: jangan kaget kalau pesanan ayam bakarnya lama. Bukan karena penjualnya lagi sibuk sembelih ayamnya, tapi pengunjung disana tidak sedikit! Wajarlah..

Sembari menunggu ayam bakar, el bertanya, “yang makan disebelah kita, kamu tahu sop kambing itu dari mana?”

Saya pun bingung, karena meja yang kita tempati tidak menyediakan menu sop kambing.

“ndak tahu.”, jawabku.

“Di seberang jalan sana..”, el menunjuk rumah kecil yang di depan rumahnya ada tulisan sop kambing, “Dari sana mereka dapat sop itu. Enak lho. Aku suka. Tapi jangan kaget kalo Nenek-neneknya yang jual ngomongnya nyablak, hahaha”, sambung el menjelaskan sambil tertawa mengingat saat ia pesan sop kambing.

Seporsi Ayam bakar datang, kumplit dengan lalapan dan duo sambal goreng, satu pedas dan satunya lagi pedas banget.

Dokpri -  duo sambal.


Karena saya tidak memesan, ya saya tidak ikut makan. tapi kok saya berani rekomendasi ayam bakar ini? Ngawur aja kamu tom..

Et jangan salah. Semesta sudah mengaturnya saya menulis ayam bakar diblog ini.

“Kamu yakin gak makan? enak lho, makan gih, berdua. cobain.”, el menawarkan agar saya mencicipi.

Ya terpaksa saya sikatlah! Dan rasanya benar-benar maknyus. Dagingnya empuk, bumbu ayam bakarnya terasa dan tidak sangit. Untuk satu porsi ayam bakar saya sarankan nasinya ditambah, karena ayamnya besar. Hehe.

Untuk satu porsi ayam bakar ini dibanderol 20K – 25K. kok gak pasti, pakai kisaran begitu? Ya maaf, saat bayar lupa lihat struknya. Intinya kami pesan satu porsi ayam bakar + es jeruk + es teh habis 30K.

Ada yang mau coba?

NB: info lebih detail, alamat dan peta akan diupdate kembali.

7 komentar:

  1. Wuakakakaka. Ini postingan kuliner apa mau curcol terselubung nih? *Wetengku mules Tom. Kemekelen.

    BalasHapus
  2. Mas, kamu lupa masukin nasi uduknya tuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iya, saya lupaa. terima udah ingetin ya. anak tangsel juga ya?

      Hapus
  3. Cie curhat hihihi..
    Ehhhh tapi warna coklat ayamnya menarik banget tuh mas :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. blogku isinya curhat semua cha haha
      kok ayam sih cha :(

      Hapus
  4. Ini dimana sih ? Aku tinggal di pamulang juga

    BalasHapus