Selasa, 20 Oktober 2015

Filled Under:

Nusantara Sehat: Upaya Pemerintah Memperkuat Yankes Di Daerah-daerah Tertinggal

23.48

Dokpri.


Beberapa hari yang lalu, untuk kesekian kalinya saya berkumpul kembali dengan teman-teman #sahabatJKN yang difasilitasi oleh Kementrian Kesehatan RI di salah satu hotel lumayan enak daerah Thamrin. Kali ini #sahabatJKN dan orang-orang kemenkes berkumpul dan sharing dengan tema menarik, “Mengenal lebih dekat Nusantara Sehat”.

Kenapa harus mengenalnya lebih dekat?

Agar #sahabatJKN tahu betul apa itu dan seperti apa nusantara sehat, dan mengenalkan sekaligus mengajak khalayak untuk mendukung, mengawasi dan ikut terjun langsung (bagi, yang berprofesi menjadi tenaga kesehatan). Karena faktanya, untuk daerah tujuan pengiriman program nusantara sehat, masih buanyak ditemukan kurangnya perhatian kesehatan. Di Papua misalkan, dari 57.203 Ibu Bersalin, hanya 63,15% atau 34.480 yang ditolong oleh tenaga kesehatan. (Profil Kesehatan Indonesia, 2014) Sisanya pada kemana? Tidak tahu ada Puskesmaskah? Puskesmasnya jauh kah? Lebih percaya dengan dukun beranak kah? Atau memang SDM disana terbatas?. Atau yang lebih mengejutkan tentang penemuan kesehatan lingkungan di Papua tahun 2014, yakni ditemukan 4.245.488 kasus diare. Sebanyak itukah? Kemana para pelaku tenaga kesehatan atas mereka?

Sudah bermain datanya.

Sebelum saya melanjutkannya, saya ingin mengatakan - khususnya kepada para tenaga kesehatan terutama dokter umum yang masih asing dengan program pemerintah nusantara sehat, kesediaannya hatinya terketuk untuk ikut berpartisipasi dalam program ini. Kalau bukan kalian siapa lagi?

Apa itu Nusantara Sehat?

Pendeknya, nusantara sehat adalah program kemenkes untuk penguatan pelayanan kesehatan di daerah-daerah tujuan; daerah perbatasan, tertinggal, kepulauan, dan terpencil sebanyak 44 kabupaten dan 120 Puskesmas di Indonesia.

videografi; ayo gabung tim nusantara sehat!


Tujuan dari nusantara sehat yakni fokus melakukan kegiatan kuratif, promotif dan preventif di daerah tujuan.

Siapa saja orang-orang terpilih yang dapat mengikuti program nusantara sehat ini? Mereka para pelaku tenaga kesehatan. Karena mereka ditempatkan di Puskesmas-puskesmas, maka dibentuklah Tim, yakni dalam satu Tim tersebut terdiri dari 9 pahlawan; Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Bidan, Tenaga Gizi, Tenaga Kesehatan Lingkungan, Ahli Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga Kefarmasian, Tenaga Kesehatan Masyarakat.

Berapa pahlawan yang dibutuhkan untuk mengisi 120 Puskesmas tersebut? Kurang lebih 960 tenaga kesehatan.

Angkatan pertama mei 2015 sudah berjalan hingga sekarang, sedangkan untuk tahun depan telah dibuka dan pendaftar lebih dari 12.000 pendaftar, melonjak dua kali lipat dari tahun kemarin. Tapi sayangnya, pendaftar tahun ini untuk profesi Dokter umum hanya 13 pendaftar saja. Disayangkan sekali. Padahal Saya dan mungkin kalian semua selalu angkat topi kepada para dokter yang mau mengabdikan diri kepada saudara-saudara kita di perbatasan yang membutuhkan, begitu bukan?.

Dalam kesempatan temu blogger tersebut Ibu Diah Setyani Samiarsih Staff khusus Kemenkes, bercerita banyak tentang para pejuang tenaga kesehatan angkatan pertama yang sudah terjun di lapangan, faktanya memang mengejutkan, akses jalan menuju Puskesmas yang jauh dari standar layak, bahkan untuk mencapainya harus naik kapal kecil selama berjam-jam. Ironis memang. Benar apa kata “Nawa Cita” yang dicanangkan oleh pemerintahan sekarang, pembangunan baik infrastruktur, ekonomi, pendidikan dan kesehatan harus dimulai dari pinggiran. Tidak boleh lagi tertumpu dari kota-kota besar ke daerah, tapi harus sebaliknya.

“Dan dalam membangun negara yang begitu luas ini, dibutuhkan banyak generasi muda yang ikut membantu pemerintah dalam mengimplementasikan pembangunan. Khususnya kesehatan. Sebab kesehatan itu elemen penting bagi bangsa untuk menuju kesuksesan.” Kata Ibu Diah.

Dalam perbincangan narasumber Kang Manan dan Ibu Diah saya sempat kaget. Jadi, ada sejumlah ibu-ibu warga setempat memprotes para tenaga kesehatan karena obat KB  yang diberikan tidak manjur. Kenapa? Setelah ditelusuri ternyata obat tersebut sebelum diminum oleh mereka digeprek terlebih dahulu. Mereka terbiasa seperti itu. Pantas saja. Hal-hal dan pengetahuan seperti inilah yang menjadi tugas utama para tenaga kesehatan, memberikan pemahaman. pemahaman pola hidup sehat mereka, dan lain sebagainya.

Ditengah-tengah obrolan, kami diputarkan rekaman wawancara salah satu tenaga kesehatan yang sudah terjun langsung di lapangan. Putri Indah Nurmala, di Kabupaten Mahakam Hulu, Kalimantan Timur. Silaken di putar,

wawancara dengan putri salah satu tenaga kesehatan nusantara sehat

Seperti itulah sebagian potret pejuang tenaga kesehatan. Putri tidak lelah dan mengeluh, ia semangat dengan pengabdiannya. Ingin ingin membuktikan bahwa saudara-saudara kita yang nan jauh didaerah terpencil benar-benar membutuhkan kita.

Kang Maman Suherman yang juga pengamat kebijakan publik mendorong para blogger untuk ikut berpartisipasi dalam menyebarkan informasi nusantara sehat ini. Hal ini dirasa penting, terlebih apabila yang membaca adalah para tenaga kesehatan, seperti dokter umum misalkan, diharapkan mereka akan terketuk hati nuraninya untuk mengabdi kepada saudara kita di daerah terpencil, melalui program nusantara sehat.

Dalam akhir katanya Ibu Diah mengajak kepada para tenaga kesehatan terutama para dokter umum untuk ikut mengabdi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Pemerintah juga menyadari bahwa program ini tidak serta merta dapat mengentaskan masalah kesehatan di seluruh Indonesia dengan sempurna, tapi jika program ini tidak ada, maka tidak akan ada perkembangan yang lebih berarti.

Program Nusantara Sehat berjalan selama 2 tahun. 2 tahun tidaklah lama jika orientasi kita untuk mengabdi. selama dua tahun tersebut tenaga kesehatan tidak bergerak secara vertikal melainkan horizontal; membaur dengan masyarakat, melayani, memberi pemahaman, mengajak bahkan jika diperlukan merubah pola hidup masyarakat yang tidak sehat menjadi pola hidup sehat.

"itulah dua tahun yang amat sangat luar biasa, dan saya selalu bilang kepada mereka, jalani terus sampai ke ujung dan jangan pernah balik badan." Kata Ibu Diah memberi semangat kepada siapa saja yang ingin menjadi tenaga kesehatan.

Ibu  Ami (drg. Murti Utami, MPH) menjelaskan tugas tenaga kesehatan sangatlah berat dari hal-hal kecil seperti mencuci tangan yang baik dan benar sampai memberi pemahaman membuang hajat tidak sembarangan. oleh sebab itulah program nusantara sehat dikontrak selama dua tahun.

"..jadi saya (tenaga kesehatan) punya cerita nih, dimana pengalaman itu tidak bisa didapat jika kita tidak terjun langsung." Ujar Ibu Ami.

Jika saya termasuk orang tenaga kesehatan, saya pasti sudah mendaftar menjadi pejuang tenaga kesehatan ini, sayangnya saya hanya seorang kuli tulis, da aku mah apa atuh cuma ampas kopi yang nemenin blogger nulis. dan jika kalian tenaga kesehatan apakah berani daftar?

berani dong. hidup cuma sekali, bikinlah hidupmu jadi lebih berarti.

Info program nusantara sehat bisa di akses di:

website : www.nusantarasehat.kemkes.go.id
twitter   : @nusantara_sehat
FB        : nusantara sehat




0 komentar:

Posting Komentar